TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko menanggapi keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal pembangunan Bukit Algoritma atau Silicon Valley ala Indonesia di Sukabumi tak sekadar gimik. Budiman mengatakan, dalam perencanaan proyek tersebut, Bukit Algoritma akan mengintegrasikan kawasan riset dan industri.
“Kami sudah pikirkan ada education center,” ujar Budiman saat dihubungi pada Rabu, 14 April 2021.
Budiman Sudjatmiko mengklaim PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari sebagai perusahaan yang membentuk KSO telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan tiga kampus. Ketiga kampus itu ialah Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjajaran.
Menurut Budiman, IPB akan mengerjakan riset-riset yang berhubungan dengan pertanian. Sedangkan pengembangan kecerdasaan teknologi diserahkan kepada ITB. Selanjutnya, Unpad akan mengembangkan riset yang berhubungan dengan kesehatan.
“Kami sudah alokasikan 25 hektare untuk masing-masing kampus itu, untuk riset dan lain-lain,” tuturnya. Pembangunan Bukit Algoritma yang akan meniru konsep Silicon Valley di California dan Silicon Fen di Cambridge diklaim telah memperoleh investor.
Saat ini, salah satu negara di Amerika Utara disebut-sebut telah menyatakan komitmen untuk penanaman modal. Nilai investasi yang ditawarkan untuk pembangunan kawasan seluas 888 hektare tercatat mencapai Rp 18 triliun atau setara dengan 1 miliar euro.